3.17.2009

pinbolship [part1]


december 2002. di rumah tony. 1st experiment!
februari 2003. poolside-nya ima. 1st debut!

nama Pinbol,
ditemukan begitu saja dari celetukan di siang bolong. Pe-Ii-eN-Be-Oo-eL yah bukan pinball loh... identitas pinbol adalah tanpa batas tapi jelas dari keterbatasan uang saku. Pinbol. Nge-pin sampe dobol!

Experimen pin bekas,
dengan modal plakban, pylox hitam dan putih juga desain sederhana yang dibuat begitu saja -disebut begitu saja, karena memang menggunakan alat yang sangat terbatas dan bekas- berhasil. Klien pertama pinbol adalah Boim -klien yang menyenangkan-. Pinbol mendapat pujian sekaligus hinaan yang juga menyenangkan.

Pasar Turi sangat bersejarah,
dalam perjalanan pinbol. Bisa dibilang berangkat dari pasar Turi pinbol bergerak maju. Belajar dari merk pin grosiran PetakSembilan -kalo ga salah yah- yang dijual di Pasar Turi sebelum kebakaran, pinbol terbakar duluan untuk bisa bikin yang lebih.

Pinbol rejuvenates!
"kayanya kita butuh mesin pin, masa ada pesenan 250 biji bikinnya manual... ga tidur-tidur kita". "iya... kram jemari ya..." tapi mesin pin mahal deh kayanya..." Beli dimana? Pake duit sapa? ditaro dimana mesinnya? beli material dimana? ....banyak pertanyaan... tapi singkat cerita, kita dapet pinjeman duit, kita berhasil cari tau dimana distributor untuk materialnya, bukan hanya itu, pinbol balik modal.

let's go distro to distro,
adalah impian yang sudah terwujud. Dari pemesanan jalur personal buat souvenir ulang tahun, kepentingan partai, intitusi, kegiatan gereja/pesantren, edukasi, kedokteran, dan banyak lagi, kita lanjutken… Jalannya lumayan lancar padahal ga lewat tol juga sih. Tapi harus diakui pengorbanan di bawah terik matahari, keringat yang mengucur dan kesiapan menjawab segala pertanyaan, menjadi harga yang harus dibayar. Akhirnya dari Yulis Trendshop, Garlic, Equal, Evil Cry, (dimana lagi guys?) Surabaya-Jakarta berhasil dijajaki. Ada beberapa agent yang setia memasarkan pinbol melalui catalog, yang paling keren: budi-surabaya & karina-jakarta. Tx to you!

Pinbol dibajak di ibukota,
Itulah kenyataan yang pernah kita hadapi. Entah ada kesamaan brand yang memang tidak didaftarkan di depdag atau unsur kesengajaanpun tidak pernah terkuak sampai sekarang. Hanya saja kesamaan desain dan penulisan P-I-N-B-O-L yang cukup menganggu.

Egoisme sempat sering merajalela,
apalagi ada kepentingan ‘berpacaran’ di dalamnya :p. Pada prakteknya, tidak hanya kepentingan pribadi kadang melambung tapi juga kelemahan dan kelebihan yang butuh dan harus di-manage. Ketidakdisiplinan, kemalasan luar biasa, keangkuhan, menyepelekan, nggak on time –harus dipisahkan dari ketidakdisiplinan, karena poin ini cukup tinggi- iri hati, dengki, sensitivitas berlebihan, selfpity, dan beberapa hal yang sering mengapung di permukaan.

pinbol’s TOP SECRET:
adegan tegang yang paling tegang disebabkan oleh kata: “konyol!” yang diucapkan berulang kali tanpa maksud yang jelas.
MORAL of the STORY:
Knowing your audience! :p

Ow iya, izinkan pinbol memperkenalkan additional-nya pinbol,
yang sempat menyumbangkan ide, desain, tenaga ataupun senyum buat pinbol, Sahisnu Dharmayukti, Kartika Pratiwi, Adrianka, Aji Pradityo, Trixie Siahaya, Karina, Mbak Ika, Mbak Mei, Mas Iwan, Alvira juga dukungan penuh dari Wanda Edika, Esti Nalurani, Nuansa Herwindo, Priscilla Hutubessy, Resa, Novans ato singkatnya LGRX community, para mama papa, orang serumah yang sering menjadi korban dikala pinbol harus begadang sampe nginep, mindahin kamar keluar, harus mengurangi jatah makanan, berisik di jam tidur siang.

To be continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar