3.31.2009

hokben vs nasi cabai hijau GM

Bangun pagi di bukan hari kerja adalah jarang. Yang ada pasti bangun setengah siang. Ada beberapa kegiatan yang pasti dilakukan kalau tidak lagi kerja. Bepergian bersama pacar atau teman, ke salon atau tetap bekerja dan masuk kantor. Nah, kali ini ceritanya saya bangun di hari Minggu pk. 09.10, tidak ada jadwal masuk kantor. OK, saatnya berpacaran. Kegiatan pertama adalah mandi, memilih baju apa yang akan dipakai. Kurang lebih 1 jam sudah habis di depan kaca untuk melihat penampilan hari ini.

Telp tukang ojek langganan, “Gus, bisa minta tolong anterin ak ke pool trans BSD ya Gus… sekarang ya Gus”. Ngeeeeeeeeeeeeeeng… Bertepatan dengan bis yang sudah hampir berangkat, sampai deh di pool Trans BSD, naik ke bis, duduk… Lihat jam, pas jam 12.15. Ditemani sekotak Hello Panda coklat dan Teh Kotak, perjalanan serasa menyenangkan. Sesekali HP berbunyi, tanda SMS masuk dari pacar yang mau menjemput di Ratu Plaza. Menyenangkan.

Arteri PI, Pakubuwono, Senayan.. Sampai sudah di tujuan. Harus menunggu sebentar. Pacar belum sampai. Ternyata, Jakarta panas banget yah… Anginnya berdebu. Padahal ini minggu ke empat, dimana jadwal car free sedang berlangsung di Sudirman (nah terus sumber debunya ni dari mana…?) Eh belom kejawab yang ada di pikiran pacar sudah menjemput dengan senyuman.
Pk. 14.06 siang semakin sore. Sepertinya ada yang ketinggalan. Apa ya? Mmmh, apa sih yah? Sambil berpikir, jarak ke rumah pacar semakin dekat. Sampai di rumah pacar. Ah haaaaaaaa….!!!!

Yang ketinggalan, sarapan!

Di momen inilah menu yang ada dipikiran ak hanya hokben paket D



atau nasi ayam cabai hijau GM!



Lezat ketika lagi kelaparan karena ketinggalan sarapan!

have succeeded

"To laugh often and love much; to win the respect of intelligent persons and the affection of children; to earn the approbation of honest citizens and endure the betrayal of false friends; to appreciate beauty; to find the best in others; to give of one's self; to leave the world a bit better, whether by a healthy child, a garden patch or a redeemed social condition; to have played and laughed with enthusiasm and sung with exultation; to know even one life has breathed easier because you have lived - this is to have succeeded."
Ralph Waldo Emerson

3.30.2009

a b s u r d

Absurd (n)
• tidak masuk akal
• menggelikan
• mustahil
• menertawakan
http://www.kamus.net/result.php?q=absurd&submit=Search&e=0

Absurdism is a philosophy stating that the efforts of humanity to find meaning in the universe ultimately fail (and hence are absurd), because no such meaning exists, at least in relation to humanity. The word "absurd" in this context does not mean "logically impossible", but rather "humanly impossible".[1]
http://en.wikipedia.org/wiki/Absurdism

Mostly, absurd dilihat dari sisi negative, karena memang biasanya outputnya juga absurd yah, GJ* gitu. Tapi tidak butuh banyak effort secara fisik untuk bisa memahami sebuah ke-absurd-an. Hanya saja, memang harus me-setting ulang mindset kita untuk berpikir sebaliknya (hal ini tidak hanya berlaku untuk memahami ke-absurd-an secara postif aja sih, tapi emang untuk menghapus segala negative thinking itu harus di set dari mindset kita kan yahhh…) Sulit memang.
Absurd menempel erat dengan “ketidakjelasan” (hehehe.. at least pendapat beberapa orang seperti itu). Temanku, sebut saja namanya Fitrah. Fitrah adalah contoh sebuah ke-absurd-an. Ketika seharusnya dia mencari ide untuk kliennya (kebetulan dia bekerja di bidang kreatif), dia bisa saja membalikkan pertanyaan ke kliennya: “gimana, punya ide apa?”, seketika saja, ketika dia sudah menghabiskan waktunya untuk berdiam, dan yang lainnya sibuk berjualan idea atau bualan. Well, semakin hari semakin banyak absurder yang tampak. Tampak jelas dalam berbagai hal. Dan ak menikmatinya.
Catatan absurd ini didedikasikan untuk geng absurd yang ingin membuktikan sesuatu yang jelas melalui ketidakjelasan. Kita lihat saja ya gimana hasilnya. Aka nada catatan lanjutan yang membahas “keberhasilan” absurder *optimis*.
*GJ: Ga Jelas

3.17.2009

pinbolship [part2]


Penggalan notes sebelumnya –dengan sedikit revisi-:

pinbol’s TOP SECRET:
adegan tegang yang paling tegang disebabkan oleh kata: “konyolnya besar sekali!” yang diucapkan berulang kali tanpa maksud yang jelas.
MORAL of the STORY:
(still) Knowing your audience! :p

FYI, pinbol bukan anak desain,
pinbol dirintis dibangku perkuliahan. Masing-masing personil berasal dari jurusan ilmu komunikasi dan arsitektur. Pinbol belajar software desain secara otodidak. Ya ada lah dikit-dikit, tapi memang ketekunan membuahkan hasil. Corel dan photoshop memang patut dijajal. Sudah lebih dari 200 desain yang didesain ala pinbol.

pinbol masuk TV -lokal-,
Jadi cover tabloid, di-interview radio, diprofilin. Eksis lah pokoknya. We own pinbol as the brand and the pin thingy. Sampe orang kalo ngomong: “bisa pesen pinbol yah?”. Bangga. Tapi bukan berarti pinbol ga pernah ngalamin rugi. Ketidakpuasan client. Gesekan idealism atau sederhananya keegoisan -sekali lagi-. Well, apa gunanya menghitung kerugian setelah betapa banyaknya cinta yang dialami. Terlalu banyak tawa dibanding tangis. Terlalu banyak canda dibalik gondok yang mendalam. Susah dijelaskan tapi selalu bisa dirasakan kalau pinbol lagi bareng. Kalo yang pacaran lagi berantem yang satu mesti nengahin. Begitu juga sebaliknya. Kalo yang cowok-cowok lagi childish yang satu bagian menyadarkan. We love each other. Experience the pinbol atmosphere!

Tahun demi tahun, pinbol mulai kering,
bukan karena kehabisan ide, hilang akal, kurang modal, egoism, atau jenuh. Tapi ini karena waktu dan kesibukan masing-masing. Maklum, transisi dari kuliah ke kerjaan yang sesungguhnya menguras tenaga untuk mencari lowongan pekerjaan, membuat lamaran, ngirim-ngirim, interview. Sampai satu personil hijrah ke Jakarta, duluan! Disusul oleh satu-satunya perempuan pinbol, dan kemudian disusul oleh pacarnya -sempat bukan, tapi sekarang untuk selamanya- pinbol goes to Jakarta!

Hampir 2 tahun pinbol di Ibukota,
-sekali lagi bukan untuk yang sifatnya komersil-. Seiring waktu berjalan, banyak halang rintang yang harus dipatahkan, tidak sedikit jalan berliku yang tetap harus dilewati... tapi, pinbol is (still) having fun -istilah ‘having fun’ selalu digunakan pinbol sebelum hijrah ke Jakarta, sebagai acara bulanan setelah bagi hasil untuk sekadar makan, nonton ato jalan-jalan menikmati untung degan rasa bersyukur-.

pinbol vakum≠berhenti menyayangi.
Jadi pengertian pinbol sendiri kan unlimited. Bukan hanya harus berjualan tapi juga menyayangi. Ibukota memang keras, tapi survive-nya pinbol adalah achievement tersendiri. Bisa disamakan dengan untung yang didapat dari penjualan.

pinbolship [part1]


december 2002. di rumah tony. 1st experiment!
februari 2003. poolside-nya ima. 1st debut!

nama Pinbol,
ditemukan begitu saja dari celetukan di siang bolong. Pe-Ii-eN-Be-Oo-eL yah bukan pinball loh... identitas pinbol adalah tanpa batas tapi jelas dari keterbatasan uang saku. Pinbol. Nge-pin sampe dobol!

Experimen pin bekas,
dengan modal plakban, pylox hitam dan putih juga desain sederhana yang dibuat begitu saja -disebut begitu saja, karena memang menggunakan alat yang sangat terbatas dan bekas- berhasil. Klien pertama pinbol adalah Boim -klien yang menyenangkan-. Pinbol mendapat pujian sekaligus hinaan yang juga menyenangkan.

Pasar Turi sangat bersejarah,
dalam perjalanan pinbol. Bisa dibilang berangkat dari pasar Turi pinbol bergerak maju. Belajar dari merk pin grosiran PetakSembilan -kalo ga salah yah- yang dijual di Pasar Turi sebelum kebakaran, pinbol terbakar duluan untuk bisa bikin yang lebih.

Pinbol rejuvenates!
"kayanya kita butuh mesin pin, masa ada pesenan 250 biji bikinnya manual... ga tidur-tidur kita". "iya... kram jemari ya..." tapi mesin pin mahal deh kayanya..." Beli dimana? Pake duit sapa? ditaro dimana mesinnya? beli material dimana? ....banyak pertanyaan... tapi singkat cerita, kita dapet pinjeman duit, kita berhasil cari tau dimana distributor untuk materialnya, bukan hanya itu, pinbol balik modal.

let's go distro to distro,
adalah impian yang sudah terwujud. Dari pemesanan jalur personal buat souvenir ulang tahun, kepentingan partai, intitusi, kegiatan gereja/pesantren, edukasi, kedokteran, dan banyak lagi, kita lanjutken… Jalannya lumayan lancar padahal ga lewat tol juga sih. Tapi harus diakui pengorbanan di bawah terik matahari, keringat yang mengucur dan kesiapan menjawab segala pertanyaan, menjadi harga yang harus dibayar. Akhirnya dari Yulis Trendshop, Garlic, Equal, Evil Cry, (dimana lagi guys?) Surabaya-Jakarta berhasil dijajaki. Ada beberapa agent yang setia memasarkan pinbol melalui catalog, yang paling keren: budi-surabaya & karina-jakarta. Tx to you!

Pinbol dibajak di ibukota,
Itulah kenyataan yang pernah kita hadapi. Entah ada kesamaan brand yang memang tidak didaftarkan di depdag atau unsur kesengajaanpun tidak pernah terkuak sampai sekarang. Hanya saja kesamaan desain dan penulisan P-I-N-B-O-L yang cukup menganggu.

Egoisme sempat sering merajalela,
apalagi ada kepentingan ‘berpacaran’ di dalamnya :p. Pada prakteknya, tidak hanya kepentingan pribadi kadang melambung tapi juga kelemahan dan kelebihan yang butuh dan harus di-manage. Ketidakdisiplinan, kemalasan luar biasa, keangkuhan, menyepelekan, nggak on time –harus dipisahkan dari ketidakdisiplinan, karena poin ini cukup tinggi- iri hati, dengki, sensitivitas berlebihan, selfpity, dan beberapa hal yang sering mengapung di permukaan.

pinbol’s TOP SECRET:
adegan tegang yang paling tegang disebabkan oleh kata: “konyol!” yang diucapkan berulang kali tanpa maksud yang jelas.
MORAL of the STORY:
Knowing your audience! :p

Ow iya, izinkan pinbol memperkenalkan additional-nya pinbol,
yang sempat menyumbangkan ide, desain, tenaga ataupun senyum buat pinbol, Sahisnu Dharmayukti, Kartika Pratiwi, Adrianka, Aji Pradityo, Trixie Siahaya, Karina, Mbak Ika, Mbak Mei, Mas Iwan, Alvira juga dukungan penuh dari Wanda Edika, Esti Nalurani, Nuansa Herwindo, Priscilla Hutubessy, Resa, Novans ato singkatnya LGRX community, para mama papa, orang serumah yang sering menjadi korban dikala pinbol harus begadang sampe nginep, mindahin kamar keluar, harus mengurangi jatah makanan, berisik di jam tidur siang.

To be continued…