4.14.2009

sombong

Hi, namaku Sombong. Jangan sembarangan memandang ak. Ak tahu apa yang harus ak lakukan dan ak ga pernah salah. Ak selalu baik dan mendapat yang terbaik. Jangan menganggap remeh ak ya karena badanku besar dan pengalamanku sudah tidak terhitung jumlahnya. Kerenlah pokoknya. Bukannya ak sok gimana gitu loh, tapi emang kaya gini kenyataannya.

som•bong a menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah: tabiatnya agak aneh, sebentar -- sebentar rendah hati; berkata dng --;
ber•som•bong v meninggikan (memegahkan) diri; berkata (berbuat dsb) dng congkak: jadi orang jangan suka -, nanti tidak punya teman;
me•nyom•bong v bersombong;
me•nyom•bongi v menyombong kpd: tidak guna engkau - gurumu, engkau tidak akan lebih pandai daripadanya;
me•nyom•bong•kan v 1 memegahkan (diri): krn terlampau - dirinya, tidak ada lagi orang yg menaruh hormat kepada- nya; 2 membanggakan; membualkan: jangan suka - kepandaian di depan orang banyak akibatnya tidak baik;
pe•nyom•bong n orang yg sombong; (orang yg) suka menyombong(kan) diri;
ke•som•bong•an n hal (sifat dsb) sombong; keangkuhan; kecongkakan; takabur: cobaan dan bencana itu belum dapat melunturkan -nya


Kamu bisa lihat kan arti namaku aja banyak banget, bagus-bagus lagi. Sangat mengagumkan. Ginilah kalo sukses. Orang lain sih suka iri aja. Jadi kerjaannya pada ngejelek-jelekin mulu. Hihihii… Wajar lah yah… hihihihi… Kalo menurutku sih yah, mendingan orang-orang tu belajar sama ak. Ak terbuka kok. Tapi mereka aja yang kurang kerja keras. Kalo mau sukses tuh yah harus mau ngesot dulu. Bersusah-susah dahulu baru deh bersenang-senang kemudian. Gampang kok. Dasar mereka aja yang agak mmhh… apa ya namanya… polos gitu yah, ato tolol.. hahaha… lucu kalo liat orang lain itu. Apalagi kalo mereka melakukan kesalahan, pasti ga mau ngaku, mentalnya memang kurang sih yah. Kalau saya itu sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan. Dan memang tidak ada kesalahan yang saya lakukan selama ini. Hebat ya saya. Kata orang saya itu punya nilai lebih gitu, saya jadi suka mendengar orang berkomentar tentang saya. Kebanyakan yang positif, kalo yang negative itu ya mereka yang suka iri aja karena nggak bisa kaya saya. Kadang saya tuh sebel sama orang yang sok pintar gitu loh, saya selalu keras ke orang seperti itu, bukannya apa tapi saya pingin kasih dia pelajaran gitu. Biar sadar kalo dia itu punya banyak kekurangan. Yah, gitu lah kira-kira… Tolong bilang yang lain yah, saya Si Sombong.

morning scene

Diawali dengan tugas yang tidak harus dikumpulkan -tapi harus dikelarkan- untuk menceritakan kejadian yang paling menarik yang terjadi di sepanjang perjalanan menuju ke kantor di pagi hari. Akan ada creative session di sore hari…
Perjalanan ke kantor ditempuh dengan transportasi yang biasa dipanggil ojek-sepeda motor yang dikemudikan oleh pengemudi yang sebagian besar berjenis kelamin pria, yang bisa membantu kita menghabiskan jarak dari asal ke tempat tujuan, dengan upah uang yang disepakati bersama melalui tawar menawar-. Kurang lebih 45 menit yang dibutuhkan dari rumah BSD untuk bisa sampai di kantor di Bintaro sektor 9. Sepertinya akan banyak hal menarik yang bisa diceritakan. Mata, telinga dan indra lainnya lebih awas.





Jalan berliku, dan berbatu. Itu pembukaan, kemudian diikuti dengan tanjakan. Suasananya masih sangat desa. Bayangkan kerbau, anjing, ayam, angsa, dan beberapa binatang langka (di perkotaan) masih berkeliaran di jalanan ini. Masih sangat hijau, ditambah aroma masakan rumahan dengan kepulan asap tipis. Saya sampai lupa kalau ada di Jakarta (walaupun memang BSD termasuk pinggiran dan sudah masuk di area Tangerang). Beneran, jalanan awal menuju kantor adalah bagian yang mengingatkan saya untuk bersyukur atas kehidupan yang begitu indah, udara yang segar, dan hijaunya dedaunan yang tumbuh subur.




Jalan raya dengan ukuran sedang. Sedikit padat dengan beberapa angkot yang hobi berhenti seenak hati. Sepeda motor yang tidak mengurangi kecepatan saat berbelok, pejalan kaki yang menyeberang sesuka hati. Belum lagi asap kendaraan bermotor, debu, macet.







Mulai dari suasana pedesaan, dekorasi kampanye caleg dari berbagai partai yang menghias setiap sudut, ibu tua yang jadi preman* angkot, aktivitas di stasiun Sudimara, hiruk pikuk pasar di pagi hari, anak-anak SD yang menikmati saat santai menghabiskan uang jajannya, mereka yang bersiap untuk membuka warung makannya, komunitas ojek yang hanya duduk menunggu orderan dengan obrolan seputar politik, spanduk promosi perumahan yang baru dibuka, patung-patungan action figure yang sudah cacat -tadinya terpajang keren di Grand Indonesia, ternyata bikinnya di pinggiran Jakarta juga-, dan banyak lainnya. Ternyata banyak yang menarik.
Sampai di kantor. Dan menelaah mana yang paling menarik diantara yang menarik. Saya sadar, saya bersyukur boleh menikmati semua yang menarik. Hehehe… Itu yang paling menarik.



*preman: bagian narikin duit kalo angkot ngelewatin dia...