4.14.2009

morning scene

Diawali dengan tugas yang tidak harus dikumpulkan -tapi harus dikelarkan- untuk menceritakan kejadian yang paling menarik yang terjadi di sepanjang perjalanan menuju ke kantor di pagi hari. Akan ada creative session di sore hari…
Perjalanan ke kantor ditempuh dengan transportasi yang biasa dipanggil ojek-sepeda motor yang dikemudikan oleh pengemudi yang sebagian besar berjenis kelamin pria, yang bisa membantu kita menghabiskan jarak dari asal ke tempat tujuan, dengan upah uang yang disepakati bersama melalui tawar menawar-. Kurang lebih 45 menit yang dibutuhkan dari rumah BSD untuk bisa sampai di kantor di Bintaro sektor 9. Sepertinya akan banyak hal menarik yang bisa diceritakan. Mata, telinga dan indra lainnya lebih awas.





Jalan berliku, dan berbatu. Itu pembukaan, kemudian diikuti dengan tanjakan. Suasananya masih sangat desa. Bayangkan kerbau, anjing, ayam, angsa, dan beberapa binatang langka (di perkotaan) masih berkeliaran di jalanan ini. Masih sangat hijau, ditambah aroma masakan rumahan dengan kepulan asap tipis. Saya sampai lupa kalau ada di Jakarta (walaupun memang BSD termasuk pinggiran dan sudah masuk di area Tangerang). Beneran, jalanan awal menuju kantor adalah bagian yang mengingatkan saya untuk bersyukur atas kehidupan yang begitu indah, udara yang segar, dan hijaunya dedaunan yang tumbuh subur.




Jalan raya dengan ukuran sedang. Sedikit padat dengan beberapa angkot yang hobi berhenti seenak hati. Sepeda motor yang tidak mengurangi kecepatan saat berbelok, pejalan kaki yang menyeberang sesuka hati. Belum lagi asap kendaraan bermotor, debu, macet.







Mulai dari suasana pedesaan, dekorasi kampanye caleg dari berbagai partai yang menghias setiap sudut, ibu tua yang jadi preman* angkot, aktivitas di stasiun Sudimara, hiruk pikuk pasar di pagi hari, anak-anak SD yang menikmati saat santai menghabiskan uang jajannya, mereka yang bersiap untuk membuka warung makannya, komunitas ojek yang hanya duduk menunggu orderan dengan obrolan seputar politik, spanduk promosi perumahan yang baru dibuka, patung-patungan action figure yang sudah cacat -tadinya terpajang keren di Grand Indonesia, ternyata bikinnya di pinggiran Jakarta juga-, dan banyak lainnya. Ternyata banyak yang menarik.
Sampai di kantor. Dan menelaah mana yang paling menarik diantara yang menarik. Saya sadar, saya bersyukur boleh menikmati semua yang menarik. Hehehe… Itu yang paling menarik.



*preman: bagian narikin duit kalo angkot ngelewatin dia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar